Kata-kata hacker ataupun hacking menjadi begitu familiar semenjak kasus perang hacker yang terjadi antara Australia dengan Indonesia. Namun sebenarnya, hacker bukanlah seorang kriminal, dan hacking bukanlah tindakan yang negatif.
Arti kata hacking dan hacker sekarang ini dinilai mengalami penyimpangan makna oleh salah seorang hacktivist di Indonesia. Menurut salah seorang staf di komunitas Binus Hacker, hacking adalah kegiatan positif yang dapat memberikan manfaat untuk orang lain.
"Saat ini kata hacking sudah jauh dari manifesto yang ada. Hacking itu bukan seperti yang dilakukan oleh peretas Indonesia yang menyerang situs Australia, itu cracking namanya," kata hacker yang tak ingin diketahui identitasnya.
Menurut Mansfield, hacker didefinisikan sebagai seseorang yang memiliki keinginan untuk melakukan eksplorasi dan penetrasi terhadap sebuah sistem operasi dan kode komputer pengaman lainnya, tetapi tidak melakukan tindakan pengrusakan apapun, tidak mencuri uang atau informasi.
Sedangkan cracker adalah sisi gelap dari hacker dan memiliki ketertarikan untuk mencuri informasi, melakukan berbagai macam kerusakan dan sesekali waktu juga melumpuhkan keseluruhan sistem komputer.
Cracking adalah perusakan yang dilakukan dan merugikan orang lain. Sedangkan hacking, meski juga bisa merusak dan memanipulasi data, tapi dilakukan tanpa merugikan orang lain.
Sebaliknya, hacking malah memberikan manfaat bagi orang lain. "Hacker itu melakukan hacking untuk mengetes keamanan sistem seseorang atas izin si pemilik, yang memerlukan bantuan," jelasnya.
Ia menjelaskan, cara kerja hacker adalah membobol sebuah sistem, mencari suatu sistem yang cacat, lalu memberikan informasi mengenai kecacatan tersebut kepada pemiliki situs agar meningkatkan sistem keamanannya.
Berbeda dengan craker, sebutan bagi orang yang melakukan cracking, yang membobol sebuah situs dan mempermalukan situs tersebut dengan deface (mengubah tampilan laman muka).
Penggolongan Hacker & Cracker
-Recreational Hackers, kejahatan yang dilakukan oleh netter tingkat pemula untuk sekedar mencoba kekurang handalan sistem sekuritas suatu perusahaan.
-Crackers/Criminal Minded hackers, pelaku memiliki motivasi untuk mendapat keuntungan finansial, sabotase dan pengerusakan data. Tipe kejahatan ini dapat dilakukan dengan bantuan orang dalam.
-Political Hackers, aktifis politis (hacktivist) melakukan pengrusakan terhadap ratusan situs web untuk mengkampanyekan programnya, bahkan tidak jarang dipergunakan untuk menempelkan pesan untuk mendiskreditkan lawannya.
referensi : okezone.com
Bsi modul
0 komentar:
Posting Komentar